Dolar menguat kembali terhadap Euro dan Yen
- Traderslounge Team
- Nov 4, 2015
- 2 min read

Berita Fundamental
FOREX : Dollar menguat moderat pada awal perdagangan hari Rabu terhadap euro dan yen karena melonjaknya imbal hasil Treasury, namun greenback bernasib kontras dengan mata uang Antipodean yang juga menguat. Indeks dollar bergerak dikisaran 97.19, setelah menguat sebesar 0.3% pada hari Selasa.
Euro melemah ke $1.0965 setelah presiden European Central Bank Mario Draghi menahan diri pelonggaran lebih lanjut di bulan Desember. Analis senior di Westpac mengatakan bahwa kenaikan dollar AS dan suku bunga AS tanpa katalis yang jelas. Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik dari 2.16% menjadi 2.22%, itu adalah level tertinggi enam tahun, meskipun pasar menilai kenaikan Fed di bulan Desember masih sekitar 50%.
STOCK INDEX : Bursa saham AS menguat dua hari beruntun pada hari Selasa kemarin, mengabaikan laporan earning perusahaan mengecewakan. Kenaikan saham sektor energi mengikutirally harga minyak mentah membantu indeks-indeks utama berada di zona hijau.
Data dari Departemen Perdagangan AS pada hari Selasa menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur turun 1,0% setelah merosot 2,1% di bulan Agustus. Indeks Dow Jones menguat 0,5% menjadi 17.918,15, penguatan saham Visa Inc., dan Exxon Mobil Corp. membantu Dow ke zona hijau. Nasdaq yang melemah di awal perdagangan berbalik menguat 0,4% menjadi 5.145,13. Sementara S&P 500 menambah 0,3% menjadi 2.109,79, sektor energi mencetak kinerja terbaik setelah naik 2,5%.
LOCO : Emas bergerak dalam laju kenaikan di perdagangan Asia pada hari Rabu pagi. Jelang dari investor yang memperhatikan ke laporan pekerjaan AS pada akhir minggu. Divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Desember naik 0.13% menjadi $1,119.20 troy ons.
Tadi malam, emas jatuh rendah satu bulan di tengah dolar yang lebih kuat, terinspirasi oleh Fed yang hawkish tentang indikasi kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun. Investor menunggu rilisan dari US national mengenai laporan kerja Jumat mendatang, dimaksudkan guna petunjuk lebih lanjut apakah Federal Reserve bisa menormalkan kebijakan moneter pada Rapat FOMC berikutnya pada 15-16 Desember nanti.
Nonfarm payrolls diharapkan meningkat 190.000 pada bulan Oktober, secara signifikan lebih tinggi daripada 142,000 bulan sebelumnya. Ditambah upah rata-rata per jam yang naik 0,2%. The Fed telah menunjukkan bahwa laporan tersebut akan erat kepada keputusan the Fed. Kenaikan suku bunga dipandang sebagai bearish untuk logam mulia, dimana tidak melekat kepada bunga dan bersaing dengan imbal hasil yang tinggi bantalan aset.

Disclaimer
Berita dan komentar di dalam ulasan teknikal bukan rekomendasi untuk beli maupun jual, namun hanya cara untuk menginterpretasikan pola pergerakan harga. Kami tidak bertanggung jawab atas penggunaannya.
Comments