Harga Emas Mulai Naik, Namun Masih Berpotensi Alami Tekanan
- Traders Lounge Team
- Nov 16, 2015
- 2 min read

Berita Fundamental
FOREX : Dolar membukukan sedikit penurunan mingguan pada akhir pekan lalu. Greenback berusaha melawan rival utamanya setelah penjualan ritel di AS gagal untuk mempercepat terealisasinya harapan para ekonom. Indeks Dollar AS, DXY, turun 0,2% akhir pekan lalu ke level 98,9810.
Investor sebenarnya makin optimis tentang prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember sejak komite tingkat-pengaturan teh Fed memberi sinyal bulan Oktober. Namun, meskipun demikian, kenaikan dolar hanya terjadi dalam ledakan singkat, kemudian berlanjut debngan perdagagan sideways.
STOCK INDEX : Pada awal perdagangan bursa Korea Selatan awal pekan Senin.Indeks Kospi dibuka turun -1,24% pada 1948.88. Pelemahan terjadi imbas sentimen negatif aksi teror di Paris pada Jumat kemarin yang menekan bursa-bursa di kawasan Asia, demikian juga dengan terus merosotnya harga minyak mentah semakin menekan pergerakan saham-saham di bursa Korea selatan ini. Sedangkan untuk indeks kospi berjangka juga mengalami pelemahan. Saat ini terpantau turun -1,70 poin atau -0,70% pada 241.10, dimana pada penutupan sebelumnya berada pada 242.80.
LOCO : Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Senin, harga emas dan perak terpantau diperdagangkan lebih tinggi yang dipengaruhi oleh ancaman aksi teror yang terjadi di kota Paris. Harga logam mulia ini telah jatuh lebih dari 5 persen sejak awal November, setelah dirilisnya laporan payroll AS yang menguat dari perkiraan yang memicu ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS sebelum akhir tahun ini. Harga emas spot LLG turun 0,1 % di 1,083.21 dollar per troy ons, setelah menyentuh terendah sejak Februari 2010 pada hari Kamis di $ 1,074.26. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 10 sen di 1,080.90 dollar per troy ons.
Harga emas diperkirakan masih berpotensi alami tekanan, karena keyakinan kenaikan suku bunga AS untuk dilaksanakan The Fed pada bulan Desember ini masih terus ada bahkan semakin meningkat, dimana hal ini juga akan semakin menguatkan dollar AS. Selain itu, laporan data inflasi AS, izin bangunan dan aktifitas manufaktur di wilayah Amerika juga menjadi petunjuk penting yang dapat digunakan pasar dalam memperkiraan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Comments